Selasa, 09 April 2013

MAKALAH : LATAR BELAKANG PERANG DUNIA II


BAB I
PENDAHULUAN

Perang Dunia II adalah konflik militer global yang terjadi pada 1 September 1939 sampai 2 September 1945 yang melibatkan sebagian besar negara di dunia, termasuk semua kekuatan-kekuatan besar yang dibagi menjadi dua aliansi militer yang berlawanan: Sekutu dan Poros. Perang ini merupakan perang terbesar sepanjang sejarah dengan lebih dari 100 juta personil. Dalam keadaan "perang total," pihak yang terlibat mengerahkan seluruh bidang ekonomi, industri, dan kemampuan ilmiah untuk melayani usaha perang, menghapus perbedaan antara sipil dan sumber-sumber militer. Lebih dari tujuh puluh juta orang, mayoritas warga sipil, tewas. Hal ini menjadikan Perang Dunia II sebagai konflik paling mematikan dalam sejarah manusia.Perang Dunia II berkecamuk di tiga benua tua; yaitu Afrika, Asia dan Eropa. Berikut pialah data pertempuran-pertempuran dan peristiwa penting di setiap benua. Untuk lebih jelasnya lagi mengenai Perang Dunia II akan dibahas didalam makalah ini.

A. Latar Belakang

Situasi Eropa menjelang PD II tidak jauh berbeda dengan situasi menjelang PD I. Suasana diliputi ketegangan dan keinginan balas dendam, terutama negara-negara yang kalah perang. Mereka dirugikan oleh perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh blok Sekutu. Pada umumnya negara-negara yang terlibat perang mengalami kehancuran ekonomi. Untuk itu mereka berusaha bangkit dengan cara yang diktator dan mengembangkan paham ultranasionalisme. Dari paham ultranasionalisme tersebut lahir negara-negara fasis. Negara-negara fasis yang muncul yaitu Jerman, Italia, dan Jepang.


B. Rumusan masalah

          Beberapa hal yang akan menjadi pokok permasalahan di dalam makalah ini diantaranya sebagai berikut :
-         Sebab-sebab yang menimbulkan terjadinya perang dunia II
-         Latar belakang lahirnya beberapa nagara fasis
-         Jalanya perang dunia II
Hal-hal yang melatar belakangi terjadinya Perang Dunia II dapat digolongkan menjadi sebab umum dan sebab khusus.
1. Sebab Umum
Berikut ini sebab-sebab umum terjadinya Perang Dunia II.
a) Pertentangan antara paham liberalisme dan totaliterisme. Liberalisme memberikan kebebasan bagi warga negaranya sedangkan totaliterisme mengekang kebebasan warga negara.
b) Persekutuan mencari kawan.
c) Semangat untuk membalas dendam (revanche idea) karena kekalahan dalam PD I.
d) Perlombaan senjata antarnegara.
e) Pertentangan antarnegara imperialis untuk memperebutkan daerah jajahan.
f) Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa dalam mewujudkan perdamaian dunia.

2 . Sebab Khusus ( casus bally bally)

Sebab khusus Perang Dunia II terjadi di dua kawasan yaitu kawasan Eropa dan kawasan Asia Pasifik. Berikut ini sebab-sebab khusus terjadinya Perang Dunia II.
a) Di kawasan Asia Pasifik, penyerbuan Jepang terhadap pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour tanggal 7 Desember 1941.
b) Di kawasan Eropa, serangan kilat (blitzkrieg) yang dilakukan Jerman atas Polandia pada tanggal 1 September 1939. Alasan penyerangan itu untuk merebut kembali kota Danzig (penduduknya bangsa Jerman). Dalam waktu singkat sebagian besar Polandia dikuasai Jerman.
Uni Soviet yang merasa keamanannya terancam, segera menyerbu Polandia dari arah Timur. Pada tanggal 3 September 1939 Inggris dan Prancis menyatakan perang terhadap Jerman. Dalam perkembangannya melibatkan banyak negara.





BAB II
PEMBAHASAN
A. Lahirnya Negara-negara Fasis
.
1. Fasisme di Jerman
Dalam PD I Jerman mengalami kekalahan dan penderitaan yang hebat. Namun, di bawah kepemimpinan Adolf Hittler Jerman mulai bangkit. Melalui Partai Nazi, Adolf Hittler membangun Jerman kembali. Jerman menganut paham Chauvinisme yaitu paham yang menganggap dirinya lebih unggul dari ras lainnya. Selain itu juga menganut totaliterisme yaitu paham yang melaksanakan prinsip bahwa semua diutus oleh negara. Rakyat tidak memiliki kebebasan.
Berikut ini beberapa tindakan yang dilakukan Hittler untuk mewujudkan kejayaan Jerman.
a) Menolak isi Perjanjian Versailes.
b) Membangun angkatan perang yang kuat.
c) Mengobarkan semangat anti-Yahudi dengan membunuh dan mengusir orang-orang Yahudi.
d) Membangun hubungan kerja sama politik dan militer dengan Jepang dan Italia (Poros Roberto).
e) Membentuk polisi rahasia yang disebut Gestapo.
Seiring dengan perkembangan yang dialaminya, Jerman mulai berani melakukan politik ekspansi kembali. Jerman melaksanakan politik Lebensraum (ruang untuk hidup) yaitu gagasan perluasan wilayah melalui perang. Misalnya dengan menduduki Austria dan Cekoslovakia.
2 . Fasisme di Italia
Italia adalah salah satu negara pemenang dalam Perang Dunia I. Meskipun menang, Italian merasa kecewa sebab tuntutannya dalam Perjanjian Versailes tidak terpenuhi. Karena kekecewaannya tersebut, Italia mulai bangkit di bawah pimpinan Benito Mussolini. Italia berkembang menjadi negara fasis. Berikut ini usaha-usaha Benito Mussolini untuk mengembangkan fasisme di Italia.
a) Mengobarkan semangat Italia Irredenta untuk mempersatukan seluruh bangsa Italia.
b) Memperkuat angkatan perang.
c) Menguasai seluruh Laut Tengah sebagai Mare Nostrum atau Laut Kita.
d) Menduduki Ethiopia dan Albania.
3. Fasisme di Jepang
Munculnya fasisme Jepang tidak dapat dipisahkan dari Restorasi Meiji. Berkat Restorasi Meiji, Jepang berkembang menjadi negara industri yang kuat. Majunya industri tersebut membawa Jepang menjadi negara imperialis. Jepang menjadi negara fasis dan menganut Hakko I Chiu. Fasisme di Jepang dipelopori oleh Perdana Menteri Tanaka, masa pemerintahan Kaisar Hirohito dan dikembangkan oleh Perdana Menteri Hideki Tojo. Untuk memperkuat kedudukannya sebagai negara fasis, Kaisar Hirohito melakukan beberapa hal berikut.
a) Mengagungkan semangat bushido.
b) Menyingkirkan tokoh-tokoh politik yang anti militer.
c) Melakukan perluasan wilayah ke negara-negara terdekat seperti Korea, Manchuria, dan Cina.
d) Memodernisasi angkatan perang.
e) Mengenalkan ajaran shinto Hakko I Chiu yaitu dunia sebagai satu keluarga yang dipimpin oleh Jepang.
Berkembangnya negara-negara fasis seperti Italia, Jerman, dan Jepang membuat situasi politik di kawasan Eropa semakin menghangat, dan diwarnai dengan ketegangan yang mendorong terjadinya Perang Dunia II.
C. Jalannya Perang
Negara-negara yang terlibat dalam Perang Dunia II juga tidak jauh berbeda dengan Perang Dunia I. Perang Dunia II dapat dikatakan merupakan ajang balas dendam bagi negara-negara yang kalah dalam PD I. Negara-negara yang terlibat terbagi dalam blok Sentral dan blok Sekutu. Berikut ini negara-negara yang terlibat dalam PD II.
1. Blok Sentral yaitu Jerman, Italia, Jepang, Austria, Rumania, dan Finlandia.
2. Blok Sekutu yaitu Inggris, Prancis, Rusia, RRC, Amerika Serikat, Austria, dan Polandia.
Secara umum PD II dibagi dalam 3 tahapan berikut.
1. Tahapan pertama, blok Sentral melakukan ofensif dengan taktik serangan kilat.
2. Tahapan kedua, merupakan titik balik. Blok Sentral bersifat defensif (bertahan) sedangkan blok Sekutu lebih banyak melakukan serangan.
3. Tahapan ketiga, blok Sekutu mulai mencapai kemenangan.
Medan pertempuran PD II lebih luas yaitu mencakup Eropa, Asia, dan Afrika. Perang dunia II di wilayah Eropa terdiri atas beberapa medan pertempuran (Front) yaitu front Eropa Barat, Eropa Timur, dan Eropa Tenggara. PD II juga meluas ke wilayah Afrika, dalam arti untuk perebutan tanah jajahan bangsa Barat di benua Afrika.
1. Front Eropa Barat
Perang di Eropa Barat ini merupakan tahap pertama dari Perang Dunia II. Negara-negara Sentral yang dipimpin oleh Jerman bertindak ofensif. Jerman melakukan serangan kilat (blitzreg) menyerbu Demark, Norwegia, belanda, dan Luxembung.
Ke arah Selatan, Jerman menyerbu Prancis lewat belakang daerah pertahanan Maginot. Jerman berhasil menguasai setengah wilayah Prancis termasuk kota Paris. Prancis terpaksa menyerah di kota Compiegne.
2. Front Eropa Timur
Diawali dengan penyerbuan Jerman ke Danzig, Polandia pada tanggal 1 september 1939. Hampir semua negara-negara di eropa Timur mendukung Jerman kecuali Yugoslavia. Di bawah pimpinan Joseph Bros Tito, Yugoslavia mengadakan perlawanan gerilya yang menyulitkan Jerman.
  

1 komentar: